Dahulu dia selalu katakan apa yang dia pikirkan, tangiskan, apa yang ditanggungkan, teriakan ria kesukaan di dalam hati remaja. Kini dia harus diam- tak ada kuping sudi suaranya.
Author: Pramoedya Ananta Toer
Diese Website verwendet Cookies, um Ihnen die bestmögliche Funktionalität bieten zu können.