Saya sudah lupa apakah si kartunis bermaksud mengkritik atau memuja peran ganda. Untung menghibur diri, anggap saja dia mau memuja dwi-peran wanita. Belakangan, para feminis menyerang pengagungan superwoman ini karena menjebak wanita dalam idealisasi yang tak mungkin terpenuhi. Padahal, menjadi superman bagi kaum pria amat mudah: tinggal pakai celana dalam merah di luar.
Author: Ayu Utami