Kenapa selama ini orang praktis terlupa akan burung gereja, daun asam, harum tanah: benda-benda nyata yang, meskipun sepele, memberi getar pada hidup dengan tanpa cincong? Tidakkah itu juga sederet rahmat, sebuah bahan yang sah untuk percakapan, untuk pemikiran, untuk puisi—seperti kenyataan tentang cinta dan mati?
Goenawan MohamadStichwörter: cinta puisi hidup mati burung-gereja daun-asam getar harum-tanah kenyataan pemikiran rahmat
Kesusastraan adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin.
Goenawan MohamadStichwörter: puisi menulis batin prosa sastra
Kita tahu, dalam hidup, biarpun ringkas selalu ada sesuatu yang mesti dilepas—mungkin tak ke arah yang lebih baik, mungkin ke bentuk yang lebih buruk. Dan apa yang “lebih baik” dan “lebih buruk” bagi suatu zaman tak pernah ditentukan oleh setiap orang .
Goenawan MohamadStichwörter: hidup ringkas zaman
sebab mencintai tanah air, nak, adalah merasa jadi bagian dari sebuah negeri, merasa terpaut dengan sebuah komunitas, merasa bahwa diri, identitas, nasib, terajut rapat, dengan sesuatu yang disebut Indonesia, atau Jepang, atau Amerika. Mencintai sebuah tanah air adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakkan hati untuk hidup, bekerja dan terutama untuk mati..
Goenawan MohamadStichwörter: indonesia hidup mati nasib identitas negeri tanah-air
Definisi kesepian yang sebenarnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial
Goenawan MohamadStichwörter: hidup sepi sosial
Seorang pemikir pernah mengatakan satu kalimat pintar tentang revolusi, yang agaknya berlaku bagi segala aksi manusia besar-besaran dalam membentuk masa depannya: “Sifat yang ganjil pada revolusi ialah bahwa ia harus yakin akan dirinya sebagai sesuatu yang mutlak, dan ia justru menjadi tak mutlak karena keyakinannya itu".
Goenawan MohamadStichwörter: revolusi mutlak yakin
Tapi barangkali sejarah memang terdiri dari penemuan-penemuan separuh benar, atau separuh salah, hingga kemajuan terjadi
Goenawan MohamadStichwörter: sejarah kemajuan benar salah separuh
Sesungguhnyalah, manusia itu sebatang sungai yang tercemar, dan orang harus jadi sehamparan laut untuk menerima sebatang sungai yang tercemar tanpa ia sendiri jadi najis
Goenawan MohamadStichwörter: manusia cemar laut najis sungai
Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir... Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.
Goenawan MohamadStichwörter: tuhan akhir hakim maaf ujung
Sejarah terbentuk dari siklus. Riwayat berputar seperti roda gerobak sapi. Masa baik datang, tapi nanti masa buruk menggantikan. Bila itu terjadi, bagaimana pun baiknya manusia, malapetaka tak akan terelakkan .
Goenawan MohamadStichwörter: sejarah manusia baik buruk masa siklus
« erste vorherige
Seite 2 von 12.
nächste letzte »
Data privacy
Imprint
Contact
Diese Website verwendet Cookies, um Ihnen die bestmögliche Funktionalität bieten zu können.