Kebahagiaan akan terasa lebih manis, lewat sebuah perjuangan yang sepenuh hati.
Iwan SetyawanBerapa pun uang yang kamu miliki, jangan pernah berlebihan. Nabung! Kamu bisa jatuh sakit. Harus ke dokter dan itu tidak murah. Hidupmu tidak hanya untuk sekarang saja. Hidupmu masih panjang," pesan Ibuk yang tidak mempunyai rekening di bank.
Iwan SetyawanMenulis pun kadang bisa menusuk ulu hati seperti sekarang ini. Membuat detik-detik waktu yang berjalan di masa lalu berdetak lebih kencang. Lonceng waktu seakan berdentang kembali, membangunkan kesadaran dengan keras.
Iwan SetyawanSampai di sini, air mataku mengalir. Tak hanya mengalir, aku bahkan menghujan. Kenangan mereka berembus kencang menghantam pagi menjelang siang di kamarku. Sendiri. Kumatikan televisi yang dari tadi memang tak kulihat. Hujan mengempas kota kecil ini. Membuat pagi semakin melankolis. Angin berembus, menyibak korden putih yang tipis. Aku tak kuasa lagi meneruskan tulisanku.
Iwan SetyawanDunia ini memang semakin rumit. Semakin maju, tapi juga semakin banyak kegelapan. Semakin kotor. Semakin susah menemukan cinta yang tulus. Apalagi menjaga kebersihan hati.
Iwan SetyawanSepuluh tahun aku berkelana menjelajahi hidup di negeri seberang. Jauh di seberang. Aku meninggalkan hatiku di kota kecil ini demi cinta. Dan dari seberang sana juga aku menemukan cinta. Aku menemukan diriku.
Iwan SetyawanKadang perpisahan bisa membuat mata kita menjadi segar lewat air mata, hati menjadi peka lewat gelombang besar yang menerpa, dan menumbuhkan cinta yang lebih besar lewat orang-orang yang menyentuh hidup kita. Hidup semakin luas.
Iwan SetyawanDi kamar kecil ini. Di kota kecil ini. Aku tak hanya menemukan secuil kedamaian tapi juga kesegaran baru dalam hidupku. Menulis. Menulis dalam kesunyian.
Iwan SetyawanDari kejauhan, aku menemukan diriku. Aku menemukan sedikit makna perjuangan hidup yang pernah kutakuti. Di luar sana, aku mencoba menembus batas ketakutan.
Iwan SetyawanAkan kulanjutkan kembali tulisan tentang Ibuk. Tentang kekokohan keluarga Bapak. Orang-orang yang melihat kemiskinan bukan sebagai penderitaan tapi titik awal sebuah perjuangan.
Iwan Setyawan« erste vorherige
Seite 5 von 11.
nächste letzte »
Data privacy
Imprint
Contact
Diese Website verwendet Cookies, um Ihnen die bestmögliche Funktionalität bieten zu können.