Selama ini kulihat hidup semakin rumit. Banyak orang tega membunuh hati nurani dengan tangan mereka sendiri. Kusaksikan tangan-tangan politik semakin kotor, meraih kemenangan demi kepentingan sendiri. Pemimpin saling berebut nasi. Pemimpin yang bahkan tak bisa memimpin hidup mereka sendiri. Lumpur menggenangi ratusan rumah, mesjid, sekolah, warung nasi, juga kenangan. Lumpur panas yang tumpah karena uang dan ketidakpedulian. Bahkan ada juga yang membunuh dengan mengatasnamakan agama. Beberapa orang dilarang beribadah di tempat ibadah mereka sendiri. Di mana ada proyek sosial, di sana cenderung ada penipuan. Banyak orang kehilangan hati mereka sendiri. Keluarga merindukan kehangatan.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Pak, aku mau sekolah sing pinter saja. Aku mau jadi orang pinter!" balas Bayek.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Buk, jangan nangis lagi ya. Kalau Bayek sudah besar, Bayek janji akan membahagiakan Ibuk. Bayek janji, ikrar Bayek dalam hati.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Dari hutan bambu itu, hidup Bayek tak akan sama lagi. Janji untuk Ibuk. Janji untuk Bapak. Janji untuk saudara-saudaranya terpatri dalam hidupnya. Janji untuk keluarga.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Semenjak Bayek melihat air mata Ibuk, ia mulai mengenal perjuangan hidup.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Sing tabah Le. Kamu kuliah yang pinter. Nggak apa-apa jauh dari keluarga sebentar. Biar kamu nanti dapat kerja bagus. Yang penting, jangan pernah telat makan. Jangan takut, Le. Coba dulu," nasihat Ibuk lewat telepon.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Hidup Bapak penuh dengan gelombang besar. Tidak mudah, tapi Bapak selalu memikul tanggung jawab dengan berani.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Malu kalau aku tak bisa bekerja keras seperti Bapak. Malu kalau aku tidak bisa membahagiakan beliau kelak, janji Bayek untuk Bapaknya.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Peristiwa itu mengingatkan kembali bahwa maut itu bisa datang kapan saja, di mana saja. Bisa jadi ketika jauh dari orang-orang yang kita cintai. Tanpa berpamitan dulu.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


Kehilangan itu bisa datang tiba-tiba. Kapan saja. Kehilangan itu, menggetarkan hidup.

Iwan Setyawan


Aller à la citation


« ; premier précédent
Page 7 de 11.
suivant dernier » ;

©gutesprueche.com

Data privacy

Imprint
Contact
Wir benutzen Cookies

Diese Website verwendet Cookies, um Ihnen die bestmögliche Funktionalität bieten zu können.

OK Ich lehne Cookies ab